22 Maret 2013

Suratku untukMu Tuhan

Seringnya,yang menorehkan luka di hati bukan orang asing,seringnya yang menorehkan pedih itu orang-orang terdekat. Sedikit-demi sedikit mengikis luka di hati hingga tercipta lubang luka yang menganga,yang tidak pernah sembuh akibat di iris setiap hari.

Kesabaran,itu anugrah tuhan yang peling penting kalau sudah keadaan terus begini. Namun aku hanya manusia,emosiku bisa terpancing,kesabaranku bisa habis. Aku memilih untuk tidak meneteskan air mata,namun ternyata menangis itu lebih mudah,ketika air mata ku bendung sesak terus menghimpit hati.

Aku hanya berdoa,dia bisa bersikap dewasa,salahkah aku mengrapakan itu ? aku tau,aku bukan manusia sempurna,aku membuat kesalahan,namun haruskan aku juga menanggung amarah orang lain untuk kesalanku ? apakah Tuhan sedang menguji batas kesabaranku ? Namun aku sudah dia ambang batas,di tepi jurang,aku bisa saja terjatuh dan meledakkan semuanya

Saat aku menulis ini,aku sedang berusaha agar tidak berkaca-kaca,aku tidak akan meu terlihat lemah untuk seseorang yang sudah berhasil membuat luka di hatiku, apalagi jika air mata ini harus terlihat olehnya. Dan satu lagi,dia yang membuatku down,tidak pernah merasa bersalah. Apa aku kurang sabar Tuhan ? Apa akan ada pelangi di ujung kesabarku ini ? Karena makin hari sesak di dada ini makin berat,hingga aku sudah mulai tak sangup untuk menopangnya.

Terkadanga aku ingin punya tempat bersandar,tempat yang bisa ku bagikan duka dan senyumku. Apakah itu yang ada di ujung kesabaranku Tuhan ? Jika tidak bisakah kau berikan aku satu saja orang yang bisa membuatku nyaman,membuatku merasa di hargai dan membuatku membuka diri ? Aku lelah jika harus selalu terlihat tegak. Aku belum sanggup dewasa sepenuhnya,aku masih perlu sandaran.
Namun terimakasih Tuhan,Engkau sudah memberikat teman-teman terbaik yang bisa membuatku tersenyum.

Aku akan berusahatersenyum dan bersabar selagi aku mampu,jika aku sudah tidak mampu lagi,aku berharap Kau memberikanku sepasang tangan yang bisa memelukku dan membuatku berdiri tegak,sebuah hati yang bisa ku ajak berbagi dan sepasang telinga yang mau mendengar,dan sesosok malaikatmu yang bisa mengiris ikatan kencang yang kupasang untuk hatiku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar