25 Oktober 2012

Bintang

Ide gue galau lagi nih... sekarang udh ada ide lain lagi,pen gue publikasiin,mau putus d tengah jalan kek sampe tamat *ya syukur* yg penting gue tulis yg ada d hati dan fikiran aja


"Kak Bintang" seorang siswi SMA harapan memanggil kakak kelasnya yang baru turun dari motornya. 
 Bintang yang merasa di panggil,menoleh ke arah siswi tersebut,dia memakai seragam hari senin dengan rapi,rambut sebahunya di biarkan tergerai,sebuah bandana merah menghiasi kepalanya,gelang etnik dari batuan coklat melingkari pergelangan tangan kanannya.
"Pagi kak bintang" sapanya
"Pagi juga Chika" sapa Bintang ramah pada siswi tersebut
Chika mengaduk-aduk tas selempang warna putih pinknya sebentar,kemudian di tangannyatergenggam sebuah kotak kecil  berwarna birudan menyerahkannya pada Bintang.
Bintang menerima dengan santai,"apaan nih ?"
Chikatersenyum malu  "itu.. oleh-olehku untuk kakak dari libburan semesterku"
Bintang mengangguk,dia memberi senyum terbaiknya pada chika "Thanks ya Chik,tapi gue msti duluan nih,mau ulangan bentar lagi"
Chika mengangguk dengan senang,memandangi sosok bintang yang mulai menjauhmenurutnya dia salah satu siswi paling beruntung seSMA Harapan pagi ini. Sudah d senyumin Bintang,percakapannya juga d respon. Banyak lo yang berebut senyumnya bintang,memang bintang tidakpelit senyum siapa saja d senyumin,tapi jadi yang pertama hari ini sungguh spesial.

Bintang memang termasuk most wanted boys di SMA harapan,dia memang tidak setampan Rafki atau Kafka,teman2nya yang juga populer,kalau dua orang itu berprestasi di bidang Olahraga dan Musik,selain berprestasi membuat para siswi SMA harapan melted,Bintang berprestasi di bidang mata pelajaran fisika,tapi prestasinya sama  cewek jangan dtanya lagi,dia bahkan lebih baik dari pada Rafki dan Kafka. 
Semua orang juga  tau kalau Bintang selalu baik dan perhatian sama cewek manapun,memuji sana sini,namuan yang mengantre untuknya masih banyak,walau hanya diajak ngedate sekali,tapi cewek2 malang  ini tidak tau kalau Bintang sebenarnya sudah punya pacar,cukup serius sih dia menjalaninya,buktinya dia bisa pacaran 6 bulan,walau dalam 6 bulan itu dia sudah tidak terhitung lagi berapa kali mengajak orang lain jalan dan date bersamanya.
Pacarnya memang tidak berada satu kota dengannya,bahkan berbeda negara,kenalnya juga gara-gara liburan semester lalu di London bersama Kakaknya. Kebetulan Mamanya punya teman di London,jadi mereka dua stay di sanaselama liburan panjang mereka,dan yeaah teman mamanya Bintang punya anak yang beda satu tahun dengan bintang,cewek. Orangnya unik,dan menarik,tinggi,dengan rambut coklat pekat,namun wajahnya benar-benar orang asia.
Tapi bukan bintang namanya kalau dia betah pacaran jarak jauh tanpa ada satu yang dia ajak kemana2 untuk iseng saja,jiwa playernya sudah mengakar,jadi sebulan setelah kembali ke indonesia dia tetap seperti bintang yang sebelumnya,banyak ceweknya.

Bintang melemparkan tasnya sembarangan kemejanya berikut juga kado dari Chika,dan duduk dengan malas di kursinya.
"Weittt bro,pagi-pagi udah dapet aja loh sesuatu" Kafka yang datang dengan Rafki menunjuk kotak biru Chika.
"Lama-lama popularitas lo bakal ngalahin Kafka nih" Rakfi berkomentar,dia mengikuti Jadwal bintang,melempar tasnya sembarangan ke meja lalu duduk dengan santai.
"Kemana kalian berdua ? biasanya gue yang paling suka dateng siang,lo beruda udah nongkrong di kantin atau d depan kelas,tebar pesona"
Kafka langsung bersemangat,duduk di depan bintang,menghadap kebelakang "Nahh justru itu,kita dateng udah pagi-pagi banget dan ada sedikit kejadian ketika kita lewat d depan kelas 1 B,rame-rame gue kira berantem,tauuunyaaa brooo" Kafka sengaja menggantung kalimatnya.
"Ada cewek cakep,murid pindahan gitu,ya udahh deh kita d sana dulu" Lanjut Rafki
Bintang menimpuk kepala kedua temannya itu dengan buku pelajaran yang dipegangnya "curang lo nggak ngajakin"
"Sekali2 kita nyolong start duluan sebelum lo menebarkan kharisma lo itu" Lagi-lagi Rafki menyahut dengan tertawa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar